Cara Memberikan ASI Perah yang Telah Disimpan Dalam Lemari Pendingin – Ibu yang bekerja atau wanita karir yang sedang dalam proses menyusui umumnya menjadikan menajemen ASI perah sebagai alternatif yang banyak dipilih. Memerah ASI dan menyimpannya dalam lemari es menjadi solusi untuk dapat memberikan ASI pada si kecil meski tidak selalu berada disampingnya. Yuk, simak cara memberikan ASI perah yang telah disimpan dalam lemari pendingin.
Tuntutan dunia kerja lebih banyak mengharuskan seorang wanita untuk tetap berkarir meski memiliki buah hati yang masih kecil dirumahnya. Hal ini menjadi segelintir alasan untuk sebagian besar wanita tidak memberikan ASI ekslusif untuk buah hatinya. Padahal kita semua tahu bagaimana pentingnya pemberian ASI secara ekslusif untuk si buah hati. Selain memberikan manfaat untuk menjaga dan mendukung sistem kekebalan tubuh bayi dengan lebih baik. Pemberian ASI secara ekslusif pun akan dapat mendukung tumbuh kembang bayi dengan lebih baik.
Akan tetapi, kabar baik yang nampaknya dapat membuat kita bernafas lega adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi saat ini yang memungkinkan anda para ibu bekerja untuk tetap dapat memberikan ASI untuk buah hatinya. Salah satunya adalah dengan memberikan ASIP (Air Susu Ibu Perah). Guna menjalankan metode ini ada beberapa hal penting untuk anda pelajari, termasuk salah satunya adalah dengan menyimpan ASI.
Hanya saja, penyimpanan ASI perah pun tidak dapat dilakukan dengan sembarang sebab hal ini akan mengurangi kualitasnya. Ditambah juga dengan pemberian ASIP yang tidak sesuai dengan prosedur akan membuat si kecil tidak mau menyusu langsung pada ibunya. Nah, di bawah ini adalah hal penting untuk dipelajari lebih lanjut dalam memberikan ASI perah yang sudah disimpan.
ASI perah umumnya akan disimpan dalam lemari pendingin. Hal ini biasanya dilakukan pada beberapa ibu yang melakukan stok ASI agar memudahkan mereka untuk dapat memberikan ASI kapanpun bayi mereka butuhkan. Akan tetapi, pemberian ASI perah untuk si kecil perlu diperhatikan dengan baik. Sebab bila tidak hal ini akan dapat memengaruhi si kecil yang tidak lagi ingin menyusu pada ibunya. Simak beberapa cara memberikan ASI perah yang telah disimpan dalam lemari pendingin dibawah ini.
Lakukan Metode FIFO (First In First Out)
Hal pertama yang penting untuk dilakukan adalah dengan menerapkan sistem FIFO pada stok ASI yang anda masukkan dalam lemari pendingin. FIFO (First In First Out) adalah metode yang memungkinkan ASI yang lebih dulu disimpan adalah ASI yang lebih dulu diberikan. Lewat metode ini maka pemberian ASI perah akan bergulir menurut waktu penyimpanannya. Dengan begini maka tidak akan ada kasus dimana anda memberikan ASI perah yang terlalu lama disimpan.
Hanya saja metode ini akan membutuhkan effort lebih dari anda untuk dapat memberikan tanda atau tanggal pada setiap ASI perah yang anda simpan dalam lemari pendingin. Misalkan setelah anda memerah ASI maka berikan label tanggal pemerahan yang akan membantu anda menentukan pemberian ASI perah pada si kecil.
Hangatkan Terlebih Dahulu
Memberikan ASI perah dalam kondisi dingin pada si kecil akan mungkin memberikan ketidak nyamanan untuknya. Selain itu, pemberian ASI perah dengan suhu yang rendah akan mungkin membuat si kecil tahu bahwa ASI ini tidaklah sama dengan ASI yang biasa mereka dapatkan secara langsung dari payudara ibu. Bila kondisi ini tidak segera diatasi dikhawatirkan si kecil akan menolak diberikan ASI perah karena sensasi dan rasanya yang tidak sama dengan ASI ibu.
Untuk itu, pada saat anda akan memberikan ASI perah yang disimpan dalam lemari es maka hangat terlebih dahulu. Caranya adalah dengan merendam ASI pada botol dengan menggunakan air hangat. Setelah itu, kocok terlebih dahulu dan kemudian berikan pada si kecil.
Cairkan ASI Perah yang Membeku
Untuk ASI perah yang sudah membeku karena suhu pada lemari pendingin yang terlalu dingin maka penting sekali untuk anda mencairkannya terlebih dahulu. Cara ini dapat dilakukan dengan tetap menyimpan ASI perah dalam lemari es namun tidak meletakannya dalam freezer. Sebaliknya simpan pada bagian luar atau store untuk menyimpan botol. Tunggu kira-kira selama kurang lebih 12 jam sampai ASI benar-benar mencair.
Nah, untuk dapat melakukan hal ini anda tidak mungkin memberikan ASI yang tengah dibutuhkan si kecil. Melainkan memberikan jeda pada pemberian ASI perah selanjutnya pada si kecil mengingat waktu pencairannya yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu, penting untuk diketahui bahwa ASI perah yang telah dicairkan tidak dapat kembali dibekukan. Namun hal ini memungkinkan anda untuk dapat menyimpannya dalam lemari pendingan sekitar 24 jam lebih lama.
Apabila Pencairan ASI Perah Beku Terdesak
Saat anda tidak memiliki stok ASI perah lain selain dari yang beku saat ini maka mungkin si kecil akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat mengkonsumsi ASI. Nah, untuk menghadapi kasus seperti ini agar proses pencairan menjadi lebih cepat maka anda diperbolehkan untuk mengaliri botol ASI dengan air atau merendamnya didalam air. Caranya adalah dengan memegang botol ASI perah di bawah air yang mengalir pada suhu ruangan. Setelah itu, tingkatkan temperatur air secara berkala sampai ASI mencair secara merata.
Atau anda pun dapat melakukan hal ini dengan meletakkan botol ASI perah beku pada air dalam baskom yang bersuhu ruangan. Setelah itu, ganti air rendaman tersebut beberapa kali menggunakan air yang lebih hangat secara berkala. Perlu diketahui bahwa perubahan suhu air yang bertahap akan sangat berguna untuk kandungan ASI di dalam botol. ASI perah yang telah dicairkan ini hanya akan dapat disimpan kembali dalam lemari pendingin maksimal selama 4 jam.
Gunakan Bottle Warmer
Selain menggunakan air dalam wadah untuk dapat mencairkan ASIP. Cara lain yang dapat dilakukan untuk mempercepat pencairan ASI perah yang membeku adalah dengan menggunakan bantuan bottle warmer. Hanya saja, apabila anda menggunakan alat ini maka sebaiknya anda memperhatikan cara kerjanya dengan baik. Pastikan suhu yang digunakan untuk menghangatkan ASIP dilakukan dengan perlahan. Setelah ASI perah terasa hangat, silahkan segera keluarkan ASI dan jangan terus menerus didiamkan dalam botol penghangat.
Hindari Penggunaan Microwave
ASI perah yang hendak dicairkan tidak disaranakan dipanaskan dengan menggunakan microwave atau dipanaskan dengan menggunakan kompor seperti halnya saat anda merebus makanan. Cara ini dianggap kurang baik sebab akan dapat mempengaruhi kandungan dan kualitas ASI menjadi berubah. Hal tersebut juga akan dapat membuat mulut dan kerongkongan si kecil menjadi terbakar. Untuk itu, hindari penggunaan microwave atau merebus dengan menggunakan cara yang umum.
Buang ASI Perah yang Tersisa
Jangan karena menganggap ASI perah yang sudah anda panaskan masih tersisa anda lantas merasa sayang untuk menggantinya dengan yang baru dan malah memberikan sisa ASI tersebut. Hal ini bukanlah pilihan yang bijak untuk diberikan pada buah hati anda. Untuk itu, sebaiknya biasakan untuk membuang ASI perah yang tersisa.
Hindari menyimpan kembali kedalam lemari pendingin ataupun menghangatkannya kembali untuk diberikan pada si kecil. Hal ini akan dapat memberikan dampak yang tidak baik sebab kualitas ASI yang sudah tidak layak. Bila anda tetap melakukan hal ini maka pengaruhnya akan terjadi pada sistem pencernaan si kecil.