KH. Ahmad Bahauddin Nusalim atau yang akrab disapa Gus Baha dalam suatu ceramahnya memberikan penjelasan tentang “cara Mensyukuri Nikmat Allah.
Ketika menjalani hidup, kita harus selalu senang. Jangan bersedih terus. Jika fokus kepada kesedihan, lama-lama manusia tidak rida dengan ketentuan Allah Swt. Jika sering dipaksakan senang, lama-lama kita jadi terbiasa bersyukur. Menurut Gus Baha, rasa senang itu ibadah. Kita tidak perlu merasa takut dan gelisah
Untuk lebih jelasnya tentang cara mensyukuri nikmat Allah simak video di bawah ini:
Profil Gus Baha
K.H. Ahmad Bahauddin atau yang akbrab disapa Gus Baha, merupakan ulama Nahdlatul Ulama berasal dari Rembang. Beliau di kenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Alquran. Gus Baha merupakan salah satu murid dari ulama kharismatik, yaitu Kiai Maimun Zubair.
Gus Baha dididik belajar dan menghafal Alquran secara langsung oleh ayahnya. Berkat bimbimbingan ayahandanya, Gus Baha muda berhasil menghafal Alquran 30 Juz beserta Qira’ahnya. Menginjak usia muda, Ayahnya minitipkan Gus Baha untuk nyantri dan berkhidmat kepada Syaikhina KH. Maimoen Zubair di Pondok Pesantren Al-Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang.
Di Pondok Pesantren Al-Anwar inilah keilmuan Gus Baha dibidang Hadis, Fikih, dan Tafsir semakin matang. Sebagai seorang santri tulen, yang berlatar belakang pendidikan non-formal dan non-gelar, Gus Baha diberi keistimewaan untuk menjadi sebagai Ketua Tim Lajnah Mushaf Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Gus Baha' duduk bersama para Profesor, Doktor dan ahli-ahli Al-Qur'an dari seluruh Indonesia seperti Prof. Dr. Quraisy Syihab, Prof. Zaini Dahlan, Prof. Shohib dan para anggota Dewan Tafsir Nasional yang lain.
Selain dikenal sebagai ahli tafsir, beliau juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP31A, Kiai Nursalim al-Hafizh, dari Narukan, Kragan, Rembang.
Dalam berbagai ceramahnya, Gus Baha selalu menyampaikan bahwa beragama itu harus mudah dan bahagia. Orang yang memiliki Tuhan dan beragama juga harus tetap santai dan rileks, tak terkecuali juga dalam melakukan ritual-ritual keagamaan.
Gus Baha justru menganggap aneh jika orang bertuhan tapi hidupnya justru emosional, sering kecewa, dan terlalu serius.
Untuk melihat semua pengajian Gus Baha silahkan kunjungi channel Pitutur Luhur lewat link di bahwa ini: