Kebutuhan gizi ibu hamil yang harus dipenuhi – Kehamilan merupakan periode kritis tumbuh kembang manusia yang sangat singkat dan disebut sebagai Window of Opportunity. Tumbuh kembang anak sangat ditentukan pada dua tahun pertama kehidupannya yang dimulai sejak sebelum masa konsepsi hingga anak berusia dua tahun, atau dikenal dengan 1000 Hari Pertama kehidupan (1000 HPK), dan apabila terjadi gangguan akibat ketidakberhasilan pada periode tersebut, maka sifatnya irreversible (tidak dapat disembuhkan/tidak dapat tumbuh dengan sempurna).
Terkait hal ini, kebutuhan gizi ibu hamil sangat berperan penting dan sangat memengaruhi suatu kehamilan. Status gizi ibu hamil sangat berpengaruh terhadap berat badan bayi lahir, tingkat kesehatan serta angka kematian bayi lahir.
Berdasarkan survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017, proporsi bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 g atau dikenal dengan istilah berat badan lahir rendah (BBLR) adalah sebesar 7%. Sementara Angka Kematian Bayi (AKB) adalah 24 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2017 (SDKI 2017).
Melihat data-data tersebut, maka mempersiapkan kehamilan dengan gizi seimbang sangat penting. Gizi ibu hamil harus dipenuhi sebelum masa konsepsi status gizi dan kesehatan ibu sebelum hamil akan berpengaruh terhadap kehamilan. Ibu dengan gizi kurang makan simpanan zat-zat gizi di dalam tubuhnya tidak akan cukup untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin dan juga kesehatan ibu sehingga dapat mengakibatkan plasenta tidak dapat berkembang dengan baik, pertumbuhan janin menjadi terhambat, bayi lahir cacat, keguguran, bayi lahir mati, bayi lahir prematur atau bayi lahir dengan BBLR.
Selain itu, pada ibu hamil yang kekurangan gizi, akan berdambak anak yang dilahirkan mengalami stunting (pendek) serta kelak ketika dewasa berisiko lebih tinggi untuk menderita penyakit degeneralif (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke), serta kecerdasan yang kurang.
Sementara itu, ibu hamil dengan gizi lebih pun juga tidak dianjurkan sebab akan berisiko mengalami tekanan darah tinggi, diabates melitus, penyakit jantung, serta infeksi setelah persalinan. Selain itu, juga dapat menimbulkan masalah dalam persalinan yakni memicu kemungkinan bayi lahir lewat waktu dan dengan berat badan lebih dari 4.0 kg sehingga dapat memicu terjadinya kelainan atau bayi lahir mati.
Untuk itu, bagi calon ibu yang memiliki kelebihan berat badan dapat melakukan upaya penurunan berat badan sebelum hamil secara sehat. Akan tetapi, tidak dianjurkan menurunkan berat badan selama proses kehamilan. Begitupun sebaliknya, penambahan berat badan secara berlebihan selama kehamilan juga tidak dianjurkan.
Beberapa masalah kesehatan yang sering dihadapai oleh ibu hamil di antaranya mual dan muntah secara berlebihan atau yang dikenal dengan istilah hyperemesis gravidarum, anemia dan kekurangan zat besi, sembelit/konstipasi, hipertensi, peeklamsia, dan eklamsia, serta diabetes kehamilan (gestasional). Untuk itu, agar ibu hamil dapat terhindar dari beberapa masalah kesehatan tersebut, perlu dilakukan pengecekan rutin kesehatan dan kehamilan ibu secara berkala serta pemenuhan kebutuhan gizi secara optimal.
Konsumsi energi dan zat gizi secara optimal sangat diperlukan oleh ibu hamil untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin serta kesehatan ibu hamil tersebut. Kebutuhan gizi ibu hamil akan meningkat dibandingkan dengan kebutuhan gizi sebelum hamil.
Umumnya, kebutuhan energi dan protein pada perempuan usia 19-29 tahun yang tidak hamil adalah sebesar 2.250 kkal dan 60 g/hari, kemudian saat hamil kebutuhan engeri dan proteinnya akan meningkat baik pada saat trimester pertama, trimester kedua dan ketiga kehamilan.
Sementara itu, juga diperlukan zat-zat gizi lain secara cukup pada saat hamil, di antaranya falat, vitamin A, kalsium, Zat besi, dan seng. Falat sangat penting khususnya untuk meminimalisasi risiko kerusakan batang saraf pada janin atau yang dikenal dengan istilah neural tube defect dan seharunya dikonsumsi secara optimal sejak sebelum hamil.
Vitamin A berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan sel serta jaringan tubuh ibu dan janin. Sementara itu, kalsium yang cukup diperlukan massa tulang ibu. Zat besi berperan penting untuk menghasilkan hb, sedangkan seng berperan untuk pertumbuhan sel serta perkembangan otak pada janin.
Kebutuhan Vitamin Ibu Hamil yang harus Dipenuhi
Asupan vitamin juga menjadi kebutuhan gizi ibu hamil yang harus dipenuhi. Adapun vitamin yang diperlukan di masa kehamilan meliputi:
- Vitamin A untuk kesehatan kulit dan mata serta pertumbuhan tulang. Sumber vitamin A antara lain wortel, sayuran hijau, dan umbi-umbian.
- Vitamin C untuk kesehatan gigi, gusi, dan tulang, serta membantu penyerapan zat besi. Sumber vitamin C antara lain buah sitrus, brokoli, tomat.
- Vitamin B6 untuk pembentukan sel darah merah, untuk efektivitas manfaat protein, lemak, dan karbohidrat. Vitamin B6 bisa didapat dari sereal, biji-bijian utuh seperti gandum, dan buah pisang. • Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah, menjaga kesehatan sistem saraf. Sumber vitamin B12 adalah daging, ikan, dan susu.
- Vitamin D untuk kesehatan tulang dan gigi serta membantu penyerapan kalsium. Sumber vitamin D antara lain susu, sereal, dan roti.
Selain makan yang cukup, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil, setidaknya ada beberapa langkah sederhana yang bisa bisa dilakukan. Untuk itu, cobalah beberapa langkah berikut ini:
- Makan pagi setiap hari. Hal pertama yang bisa ibu hamil lakukan ialah sarapan pagi. Jika sulit untuk makan pagi, baik itu karena mual atau morning sickness, maka cobalah makan roti gandum ketika bangun tidur. Jangan lupa pula sertakan buah, oatmeal, sereal, serta susu rendah lemak.
- Makan makanan berserat tinggi serta memperbanyak asupan cairan, baik itu air putih maupun jus buah. Jangan lupa pula untuk rajin olahraga untuk mencegah konstipasi.
- Biasakan pola makan sehat dengan menu sereal gandum, buah, sayuran, dan kacang-kacangan.
- Hindari kafein, minuman beralkohol, minuman bersoda, dan ikan yang mengandung merkuri tinggi.
Jangan pernah ragu untuk konsultasi ke dokter untuk memenuhi gizi ibu hamil. Dengan konsultasi kepada dokter Anda akan mendapatkan sumber vitamin dan mineral yang tepat. Di mana hal itu tentunya sangat membantu kesehatan janin yang ada dalam kandungan.