5 Langkah Menulis Skenario Film untuk Film Maker Pemula

Cara menulis scenario film untuk film maker pemula - Seiring perkembangan media digital seperti youtube, Tik Tok dan sebagainya, seolah memberikan tempat yang luas bagi siapa saja yang ingin ter-jun di dunia perfilman. Terutama perkembangan youtube saat ini, seolah memberi peluang bagi siapa saja untuk berkreasi. Demikian juga muncul rumah-rumah produksi (production house/PH) yang memproduksi acara-acara baik yang dupublikasikan melalui media sosial, seperti Youtube, Facebook, Tik Tok, seolah mempertegas kebutuhan terhadap orang-orang yang terampil di bidangnya. Kita bisa mengambil peran sesuai dengan kemampuan kita. Misalnya, jadi pemain sinetron atau film, artis, sutradara, kameramen (tukang shooting), crew, bintang iklan, dan lainnya, termasuk penulis skenario.

Nah, kalau ingin jadi penulis skenario, itu juga lahan Anda. Siapa tahu Anda adalah calon penulis skenario yang po¬ten¬sial. Sebelum menulis skenario, tentu kita perlu me¬nge¬tahui apa itu skenario. Ya harus tahu dulu, masak be¬lum tahu langsung membuat, nanti malah keliru ben¬tuk lain.

Apa itu skenario? Sederhananya, skenario adalah naskah yang berisi adegan-adegan, dialog, arahan dalam proses membuat sinetron atau film. Kalau Anda suka menulis cerita, berarti Anda bisa berbakat menulis skenario. Sebab, sebenarnya cerita dan skenario mirip sekali. Tetapi, skenario lebih detail keterangannya. Misalnya, setting tempatnya di mana, adegannya apa, musik latarnya ba-gaimana, cara menyuting (ambil gambar), bagaimana dialognya, dan sebagainya. Itulah gambaran tentang skenario. Untuk penulisan skenario, lazimnya memakai jenis huruf Courier New dengan ukuran font 12. Membuat skenario secara profesional adalah peluang potensial yang menjanjikan materi yang lumayan, bahkan mungkin popularitas (Sony Set dan Sita Sidarta (2003).

Daftar Istilah dalam Skenario

Untuk membuat skenario, terlebih dahulu harus mengetahui istilah-istilah teknis dalam pembuatan skenario, antara lain sebagai berikut.

Camera movement/camera mov’t: pergerakan kamera.
 
Camera mov’t-following subject: kamera bergerak dari belakang punggung aktor mengikuti
gerakannya.
 
Close shot: ambil gambar tokoh, benda atau objek 1/3 dari badan. Untuk peran aktor manusia, close shot mengambil gambar wajah dan dada.
 
Close up: pengambilan gambar jarak dekat (bagian subjek yang terpenting).
 
Extreme close up: memperlihatkan bagian-bagian benda atau tubuh manusia secara detail. Lebih dekat dibanding close up.
 
Est. shot: establishing shoot, shoot yang biasanya menggunakan peralatan crane atau peralatan pembantu untuk mengambil suasana suatu wilayah dalam area luas dari daratan maupun udara.
Contoh: Est. shot suasana jalan jenderal Sudirman (pagi).
 
Cont. (continue): dialog yang diucapkan secara berkelanjutan oleh karakter/tokoh yang sama setelah diselingi kejadian.
 
Cut to: pindah ke adegan lain

Cut to black: perpindahan ke tampakan layar berwarna hitam.
 
Cut back to: perpindahan ke adegan sebelumnya.
 
Ext. (exterior): adegan terjadi di luar ruangan.
 
Flashback: penyisipan adegan masa lalu ke dalam cerita.
 
Foreground: latar depan pengambilan gambar.
 
Frame: gambar/adegan yang akan direkam kamera.
 
Int. (interior): adegan terjadi di dalam ruangan.
 
Intercut: ada beberapa kejadian di tempat terpisah yang berlangsung dalam waktu yang bersamaan.
 
Montage: seri dari shot. Berisi keterangan dari scene yang berisi adegan-adegan yang diambil dari lokasi/waktu/scene yang berbeda dan digabungkan menjadi satu kesatuan. Montage biasanya hanya berisi visualisasi tanpa dialog.
 
Move to: pergerakan kamera dari objek satu ke objek lain (lokasi satu ke lokasi lain), dalam satu scene.
O.S (over sound): suara yang sumbernya tidak diperlihatkan dalam frame (adegan). P.O. (Point of view): sudut pandang.
 
Pan: gerakan kamera yang bertumpu pada poros horisontalnya.
 
Pan down: gerakan kamera ke arah bawah.
 
Pull Back: menarik mundur gerak kamera secara cepat menjauhi objek.
 
Scene: adegan.
 
Title slate: tampakan judul.
 
Zoom in: memperbesar gambaran objek yang diambil gambarnya.

Setelah mengenal istilah-istilah skenario, selanjutnya akan diberikan contoh skenario film sebagai gambaran bagi kita. Bagaimana menggunakan istilah dan menerapkannya dalam skenario. Setelah mengetahui mo¬del skenario tersebut, kita bisa mengembangkan sen¬diri sesuai dengan keinginan kita, naskah apa yang mau kita buat.

Contoh naskah skenario

Pendekar Cilik

———————————— Ide dan skenario: Didik Komaidi

FADE IN
01. EXT. ALAM DESA – SAWAH DAN SUNGAI (SORE)
MONTAGE alam desa, sungai mengalir, orang-orang masih bekerja di sawah, padi menghijau. Seorang lelaki tua menggembala bebek mau pulang ke rumah. Si Amir dan Si Udin berangkat mengaji ke masjid.

CUT TO
02. EXT. SUNGAI KECIL DI PINGGIRAN DESA
Cast: Amir dan Udin.
Dua sahabat ini berjalan meniti pembatas sawah dan melewati sungai menyeberangi jembatan bambu menuju ke masjid desa untuk mengaji.
SFX: Bunyi kecipak air dan suara nyanyian anak Islami yang tersiar dari menara masjid.

SI AMIR
(sambil berjalan)
Ngajimu sudah sampai mana Din?

UDIN
Aku sudah sampai jilid 3. Lha kamu udah lancar belum?
AMIR
Jelas dong, aku lancar. Di rumah aku juga diajari ibuku. Jadi lancar terus.

03. INT. SERAMBI MASJID
CAST. AMIR, UDIN, USTAZ LAKI- LAKI MUDA, DAN SEKELOMPOK FIGURAN ANAK-ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

SI AMIR DAN UDIN
Assallamualaikum

USTAZ DAN FIGURAN SANTRI LAIN
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

USTAZ
Apa kabar Amir dan Udin?

AMIR DAN UDIN
Alhamdulillah baik, Pak ustaz.

USTAZ
Baiklah, sekarang silakan duduk! Sudah ditunggu teman-teman lain. Sekarang mari berdoa untuk memulai pengajian ini.

USTAZ DAN PARA SANTRI
BERDOA BERSAMA

USTAZ
Ayo kita mulai saja pelajaran baru! Pak ustaz membaca, setelah itu kalian menirukan. A-ba-ta (santri menirukan: A-ba-ta), ja-ha-kho (ja-ha-kho).

04. EXT. HALAMAN MASJID
CAST. USTAZ UMAR DAN PARA
SANTRI BERLATIH SILAT.

USTAZ UMAR
Setelah kalian selesai mengaji, sekarang saatnya kita berlatih pencak silat, setuju? (santri menjawab serentak: setuju). Seorang muslim harus kuat dan bisa membela diri. Oleh karena itu, kita harus belajar pencak silat warisan nenek moyang kita. Sekarang kita memulai dengan berlatih kuda-kuda (ustaz memberi contoh). (anak-anak menirukan). Ustaz Umar memeriksa satu per satu kuda-kuda tiap anak.

USTAZ UMAR
Latihan silat kita hari ini selesai. Silakan pulang dan hati-hati di jalan. Assallamualaikum.
 
PARA SANTRI
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. (para santri cilik pulang bersalaman satu per satu dan cium tangan kepada gurunya).

CUT TO:
FADE OUT – Iklan

ACT 02
05. EXT. SUASANA KOTA (SIANG)
START MUSIC

MONTAGE suasana kota, gedung-gedung tinggi bertingkat, mobil dan kendaraan bermotor sliweran di jalan kota. Udin dan Amir ditemani kakeknya pergi ke kota, bermain ke rumah pakde. Udin membawa tas besar, sedangkan Amir membawa pisang dan ayam jantan.

END MUSIC
06. EXT.DALAM SEBUAH BUS KOTA (SIANG)
Cast: Udin, Amir, kakek berusaha menghentikan bus kota. Lama tak berhenti. Akhirnya ada bus berhenti dengan penumpang yang sesak.

UDIN
Berhenti! Berhenti!

AMIR
Berhenti Pak sopir! Berhenti Pak!

KAKEK
Berhenti Pak! Kasihan Pak.
(dengan nada kasihan karena lelah dan kepanasan)
SFX: (suara mobil berhenti)
Kenek bus turun, ketiga orang itu ragu-ragu mau naik karena penumpang penuh.

KENEK
Ayo cepat! Wah, barangnya banyak banget ngrepotin aja.

SOPIR
Mau cari mati, menyeberang sembarangan. Matamu ditaruh di mana?

KAKEK
Wah, orang kota galak-galak ya. (mereka menyeberang menuju rumah paman. Walaupun sulit menyeberang, akhirnya mereka sampai juga di seberang jalan).

07. INT.RUMAH PAMAN UDIN (SIANG)
Cast: Udin, Amir, dan Pakde Umar.

PAKDE UMAR
Selamat datang! Ayo masuk ke dalam! Silakan duduk! Kalau lelah, silakan istirahat di kamar.

UDIN, AMIR, DAN KAKEK
Terima kasih Pakde Umar. Wah, maaf lho kalau kami jadi ngrepotin.

PAKDE UMAR
Ah, biasa saja. Ini kan rumah keluarga sendiri. Tidak usah sungkan-sungkan. Eh, besok mau jalan-jalan ke mana?

UDIN DAN AMIR
Ah, itu terserah Pakde Umar. Kami tidak paham tempat-tempat di sini.

08. EXT. JALANAN KOTA
Amir, Udin dan kakek diajak paman jalan-jalan melihat kota. Tampak jalan raya yang besar dan panjang. Arus lalu lintas tampak padat. Pepohonan di kanak kiri jalan. Juga tampak gedung-gedung tinggi yang tampak angkuh. Amir, udin, dan kekek sebagai orang desa pun kagum dan terheran-heran.

09. TEMPAT WISATA
Setelah melihat keliling kota. Amir, udin, dan kakek diajak pamannya pergi ke tempat wisata. Ada kolam, pancuran air, tempat luncur air, panggung hiburan, dan lainnya. Mereka kagum melihat pemandangan itu. Banyak orang yang berwisata di sana.

Tiba-tiba dua penjahat menghadang jalan rombongan itu di gang sempit.
PENJAHAT 1
(menodongkan pisau)
Serahkan tasmu!

PENJAHAT 2
(menodongkan pisau)
Harta atau nyawa? Cepat serahkan!

UDIN
Hadapi aku, hai orang jahat!

PENJAHAT 1
Hai anak kecil, jangan coba-coba melawan ya!
AMIR
Saya tidak takut
UDIN
Jangan lupa pakai ilmu silat kita Mir.

Penjahat 1
Ah, aduh…

Penjahat menyerang dengan pisau. Amir menghindar ke samping dan menendang ulu hatinya. Penjahat kesakitan, lalu Amir menendangnya lagi hingga penjahat itu jatuh dan pingsan.

PENJAHAT 2
Aduh…
Penjahat agak takut ketika temannya jatuh, tetapi ia tetap menyerang dengan pisau. Udin siap dengan kuda-kuda. Penjahat menyerang, Udin menghindar ke samping dan mendorongnya ke tembok, pisau jatuh dan penjahat jatuh.
Keributan menarik perhatian orang-orang. Hingga akhirnya seorang reporter televisi datang dan mengambil peristiwa perkelahian itu.

Kameramen televisi tampak terlihat sibuk mengambil momen yang mengejutkan itu. Ya, perkelahian antara dua penjahat dan pendekar kecil itu. Kameramen tampak membungkuk dan ada yang naik pohon untuk mengambil gambar dari posisi yang terbaik. Kemudian polisi datang menangkap dua penjahat itu.

CUT TO:
FADE OUT:
10. INT.RUMAH ORANG TUA AMIR
IBU
Eh, Amir masuk televisi ada berita besar. Pak, Pak, Amir masuk televisi.

Mereka mengundang tetangga memberitahu Amir, Udin, dan kakek masuk televisi menjadi berita besar. Orang desa dan kota pun melihat berita itu, sehingga Amir dan Udin jadi terkenal. Namun, berita itu masih simpang siur yang membuat orangtuanya cemas tentang nasib anaknya.

ACT. 03
10. EXT. SUASANA DESA JALAN DEKAT
PERSAWAHAN (SORE)
SMART MUSIC
MONTAGE

Kesibukan anak-anak dan ibu-ibu yang menyambut kedatangan Amir, Udin, dan kakek yang baru pulang dari kota. Orang-orang desa penasaran melihat keadaan ketiga sahabat dan tetangganya itu.

END MUSIC
CUT TO:
11. INT. DEPAN HALAMAN MASJID DI KAMPUNG
Cast: Amir, Udin, dan kakek turun dari mobil.

KAKEK
Aku sehat walafiat. Tidak apa-apa.

IBU AMIR
Gimana keadaanmu, Mir?

AMIR
Tidak apa-apa Bu, saya sehat.
(keduanya berpelukan)
Amir dan Udin tersenyum lebar. Membuat orang-orang ketawa. Apalagi kakek ketika tersenyum giginya ompong. Membuat tawa makin lebar dan riuh. Orang-orang pun bertepuk tangan melihat pahlawan mereka.

FREEZE FRAME
THE END
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.