Contoh Materi kultum berikut ini kami sajikan bagi para dai atau bagi kalian yang sedang belajar untuk berdakwah, agar terbantu dalam dakwah sebagai penyambung lidah yang akan membawa diri sendiri dan umat Islam pada umumnya menuju kebersihan hati, kuat iman dan takwa kepada Allah Swt.,. Contoh materi kultum yang akan kami sajikan berikut ini bertema “Tentang Adu Domba Penyebab Kehancuran”. Semoga contoh materi kultum berikut ini bermanfaat bagi kita semua.
Hadirin yang dirahmati Allah Swt.
Mengawali pertemuan kita kali ini, pertama-tama, marilah kita senantiasa
memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah ‘azza wa jalla yang telah memberikan limpahan karunia-Nya kepada kita, yang telah memberi hidayah dan petunjuk ke jalan yang benar, dan telah mencukupi segala kebutuhan kita. Tak lupa shalawat serta salam semoga tercurah ke hadirat Nabi yang mulia, Nabi yang menjadi panutan umat sepanjang zaman, ialah Nabi Besar Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan mengenai adu domba atau namimah yang merupakan penyebab kehancuran. Adu domba dalam arti yang sederhana merupakan perbuatan mengadu domba, yaitu membicarakan kejelekan satu orang dengan orang lain dengan tujuan agar keduanya bermusuhan.
Adu domba menurut Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalaani Radhiyallahu ‘anhu yakni membeberkan sesuatu yang tidak suka untuk dibeberkan. Baik yang tidak suka adalah pihak yang dibicarakan atau pihak yang menerima berita, maupun pihak lainnya. Sesuatu yang disebarkan itu bisa berupa perkataan maupun perbuatan, baik berupa aib ataupun bukan.
Adu domba jelas-jelas dilarang oleh Islam karena bisa menyebabkan rusaknya ukhuwah. Keharmonisan serta ketenteraman umat Islam akan hancur jika ada pihak-pihak yang sengaja mengadu domba. Bayangkan jika Islam mudah dihancurkan, tentu musuh-musuh Islam akan sangat senang dan mudah menguasai umat Islam. Allah di dalam Alquran banyak menjelaskan mengenai larangan adu domba ini. Salah satunya di dalam firman Allah Swt., yang artinya,
Artinya: “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah.” (QS. Al Qalam [68]: 10-11).
Adapun di dalam keterangan hadis, disebutkan bahwa adu domba merupakan penghalang seseorang masuk surga dan menjadi penyebab siksa kubur. Dalam sebuah hadis marfu’ yang diriwayatkan Hudzaifah, disebutkan,
Artinya: “Tidak akan masuk Surga al-qattat (tukang adu domba).” (HR. Bukhari).
Dalam hadis riwayat Ibnu Abbas, juga disebutkan:
مَرَّ النَّبِيُّ بِحَائِطٍ مِنْ حِيْطَانِ الْمَدِيْنَةِ فَسَمِعَ صَوْتَ إِنْسَانَيْنِ يُعَذَّبَانِ فِيْ قُبُوْرِهِمَا فَقَالَ النَّبِيُّ:يُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِيْ كَبِيْرٍ -ثُمَّ قَالَ- بَلَى [وَفِيْ رِوَايَةٍ: وَإِنَّهُ لَكَبِيْرٌ] كَانَ أَحَدُهُمَا لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ وَكَانَ اْلآخَرُ يَمْشِي بِالنَّمِيْمَةِ
Artinya: “(Suatu hari) Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam melewati sebuah kebun di antara kebun-kebun di Madinah. Tiba-tiba beliau mendengar dua orang sedang disiksa di dalam kuburnya, lalu Nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda, “Keduanya disiksa, padahal tidak karena masalah yang besar (dalam anggapan keduanya)─lalu bersabda─benar (dalam sebuah riwayat disebutkan, “Padahal sesungguhnya ia adalah persoalan besar).” Salah seorang di antaranya tidak meletakkan sesuatu untuk melindungi diri dari percikan kencingnya dan seorang lagi (karena) suka mengadu domba.” (HR. Bukhari).
Hadirin yang dirahmati Allah
Bahaya adu domba tidak diragukan lagi. Dalam kehidupan, adu domba akan menciptakan ketidaktenteraman. Kisah berikut ini bisa menjadi cermin akan bahaya adu domba.
Dikisahkan dari Hammad bin Salamah, ia berkata, “Ada seorang pria menjual seorang budak, dan berkata, ‘Budak ini tiada aib, namun ia suka mengadu domba.’ Seorang pembeli menganggap kecil perkara adu domba, sehingga akhirnya ia jadi membeli budak itu. Baru beberapa hari, maka berkatalah budak itu kepada istri majikan, ‘Sebenarnya suamimu itu tidak mencintaimu lagi, ia hendak kawin lagi, bahkan engkau akan dijadikan pembantunya. Maukah engkau menuruti nasihatku, agar suamimu mencintai lagi dan belas kasihan kepadamu?’” Begitulah aksi budak mulai menyebarkan fitnah.
Mendengar perkataan budak itu, istri majikan mulai khawatir akan ditinggal oleh suaminya. Akhirnya ia bertanya kepada budak itu, “Baiklah, tapi bagaimana caranya, apa yang harus aku lakukan?” Budak itu pun menjelaskan, “Ambillah pisau cukur, dan nanti setelah suamimu tertidur lelap, maka potonglah jenggotnya beberapa helai saja.” Sang istri majikan sangat percaya akan berita dari budaknya itu. Maka dipersiapkanlah pisau cukur untuk melaksanakan rencananya.
Kemudian di lain pihak, budak itu pun mendatangi majikannya dan berkata, “Sesungguhnya istrimu akan membuat perselingkuhan dan akan kawin lagi dengan laki-laki lain. Karena itu ia akan membunuhmu.” Begitulah usaha budak itu untuk memengaruhi sang majikan. Namun, Sang majikan tidak begitu saja percaya akan perkataan budaknya. Akhirnya sang budak pun membuat strategi baru dan mengatakan, “Begini saja, jika Tuan tidak percaya, nanti malam Tuan pura-pura tidur saja, nanti Tuan akan menyaksikan sendiri bahwa istri Tuan akan membunuh Tuan dengan menggunakan pisau cukur.”
Usaha budak cukup berpengaruh terhadap sang majikan. Antara percaya dan tidak, akhirnya majikan mengikuti saran budaknya. Setelah malam tiba, kedua majikan itu pun tidur dalam sekamar. Sang istri siap dengan rencananya dan suami pun tetap waspada, jangan-jangan apa yang dikatakan budaknya itu memang benar. Ia pura-pura tidur, seperti yang disarankan oleh budaknya itu.
Setelah melihat dan merasa yakin suaminya tertidur lelap, sang istri segera bangun dan mengambil pisau cukur yang telah dipersiapkannya tadi siang. Dengan perlahan-lahan ia mendekati suaminya dengan maksud memotong beberapa helai jenggot atas saran budaknya itu. Suaminya pun tetap siaga, setelah benar-benar yakin bahwa istrinya akan membunuhnya, dengan cepat ia bangun dan pisau itu direbutnya. Tanpa pikir panjang lagi segeralah ia membunuh istrinya. Sejak saat itu, rumah tangga mereka menjadi hancur.
Hadirin yang dirahmati Allah
Itulah kisah tentang bahaya namimah atau adu domba. Oleh karena itu, kita harus hati-hati terhadap upaya adu domba ini agar kita terhindar dari bahayanya.